Perempuan Ahli Neraka karena Satu Sifat Bahaya ini
Advertisement
FIQH AKTUAL | PEREMPUAN yang kufur nikmat bukanlah perempuan yang akan memasuki surga-Nya Allah. Perempuan semacam ini yang disebutkan dalam salah satu hadits Rasul yang diriwayatkan oleh Asma' binti Yazid.
Dari Asma' binti Yazid Al-Anshariyyah radhiallahu anha: Ketika aku sedang duduk bersama orang-orang sebayaku, Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallaam lewat dan mengucapkan salam kepada kami. Kemudian, beliau bersabda, "Waspadalah kalian, jangan mengingkari orang-orang yang telah memberi kenikmatan."
Di antara mereka, akulah yang paling berani untuk bertanya kepada beliau. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan pengingkaran terhadap orang-orang yang telah memberikan kenikmatan?"
Beliau menjawab, "Bisa jadi seseorang dari kalian lama menjanda, lalu Allah menganugerahinya suami dan memberinya anak, tetapi ia sangat marah dan mengingkari nikmat. Ia berkata, 'Aku tidak mendapatkan satu kebaikan pun darimu'." (HR Al-Bukhari dan Ahmad)
Hadits ini mengingatkan kaum perempuan untuk mengingat kebaikan Allah yang diberikan melalui perantara suami. Jangan menjadi perempuan yang kufur nikmat dengan meniadakan jerih payah suami apalagi disertai dengan kebencian dan kemarahan.
Tidak pantas bagi seorang perempuan beriman menuntut hal yang memberatkan suaminya, pupuklah kesabaran dan kelapangan hati mendampingi suami di kala lapang maupun sempit. Bukankah suami yang rela bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga dengan nafkah yang halal?
Bantulah suami kita untuk menghidupi keluarga dengan segala sesuatu yang halal demi mencapai ridho Allah Ta'ala. Doakan ia agar senantiasa dalam lindungan Allah. Yakinlah bahwa rezeki dan karunia tak akan pernah tertukar, tugas kita hanyalah bersabar dan bersyukur hingga Allah melipatgandakan kenikmatan-Nya. (DOS)