Empat Perusak Keindahan Pernikahan

Advertisement
Empat Perusak Keindahan Pernikahan


FIQH AKTUAL | Pernikahan bisa menjadi sesuatu yang rumit karena Anda harus berurusan dengan kebiasaan dan kekurangan suami serta mertua. Di sini, kompromi menjadi kunci utama untuk menghindari percekcokan.

Dalam kehidupan berumah tangga, terdapat sejumlah perilaku yang sebaiknya dihindari demi mencapai pernikahan harmonis dan bahagia. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:


Kendali orangtua atau mertua

Begitu menikah, Anda akan mendapatkan sebuah keluarga baru. Seorang suami yang selalu mementingkan orangtuanya dan menomorduakan istri, bisa menumbuhkan kecemburuan yang pada akhirnya berujung pada pertengkaran dan begitu pula sebaliknya. Terlalu banyak kendali orangtua atau mertua dapat menyebabkan perpecahan yang parah dalam sebuah pernikahan.


Masalah keuangan

Berurusan dengan pengaturan keuangan keluarga merupakan sebuah cobaan berat dalam pernikahan, terutama jika Anda harus berurusan dengan saudara lelaki atau perempuan dari pasangan yang masih bergantung padanya. Perlu pembicaraan dan kesepakatan dari kedua belah pihak agar masalah keuangan ini tidak menjadi pemicu retaknya kehidupan berumah tangga.


Sikap egois

Baik Anda mau pun pasangan tidak boleh mengambil keputusan besar tanpa berkonsultasi terlebih dulu satu sama lain. Mengambil keputusan penting seperti transfer pekerjaan ke lokasi yang jauh tanpa berkonsultasi terlebih dulu, dapat membuat salah satu pihak merasa dirinya tidak dianggap penting dan tidak diinginkan dalam sebuah pernikahan.


Ketidakjujuran

Pernikahan berarti saling berbagi dan jujur. Ketika dua insan sudah saling percaya, seharusnya tidak ada hal apa pun yang perlu disembunyikan atau dirahasiakan dari pasangan. Komunikasi yang baik merupakan krusial dalam membangun keharmonisan berumah tangga.