Kebahagiaan Pernikahan bukan hanya Romantis
Advertisement
FIQH AKTUAL | Pasangan mana yang tak menginginkan kebahagiaan dalam pernikahan. Berbagai cara pun dilakukan untuk menciptakan kebahagiaan suami istri, satu di antaranya menjaga keromantisan. Tapi, keromantisan bukanlah satu-satunya kunci kebahagiaan.
Ada beberapa kebiasaan yang berperan menjaga kelanggengan pernikahan seperti:
1. Tidak mencoba mengubah satu sama lain
Mungkin Anda sebagai perempuan berharap, suami mau melipat kaus kakinya tanpa disuruh. Tetapi sebaliknya suami tidak tahan melihat rambut rontok memenuhi wastafel di rumah. Nah, perbedaan itulah yang terkadang membuat pasangan bahagia.
Menurut Darren Wilk dari Gottman Couples Therapist daripada mencoba melawan gaya kepribadian pasangan, lebih baik memfokuskan diri pada kelebihan dan kekuatan satu sama lain.
2. Tuntutan sebagai kenikmatan
Apakah Anda sering membereskan rumah atau memperhatikan anak-anak lebih dekat. Semua itu adalah tuntutan Anda sebagai ibu rumah tangga. Rasakan itu sebagai kenikmatan. Jika Anda menjalaninya dengan ikhlas, pasangan pun pasti secara spontan akan membantu.
3. Berapresiasi
Pasangan bahagia itu memiliki momen positif, saling menghargai, dan memberi pujian, seperti terlihat besama, memberi pujian, menyentuh pasangan dengan kasih sayang, dan mengatakan hal yang baik-baik.
4. Fokus melakukan hal yang positif
Pasangan yang tidak bahagia selalu bisa menemukan kesalahan dari pasangan mereka. Jika Anda berusaha mencari kekurangan pasangan, maka Anda akan menemukannya. Tetapi sebaliknya, jika Anda berusaha mencari sisi positif dari pasangan, maka Anda juga akan menemukannya.
Intinya, tergantung dari sisi apa yang paling Anda perhatikan. Sisi tersebutlah yang akan menentukan kebahagiaan Anda.
5. Mengulang masa lalu
Pasangan yang bahagia biasanya melupakan momen-momen buruk dan fokus pada hal-hal indah. Ketika merasa hubungan Anda mulai menjenuhkan, coba ulangi lagi masa-masa indah ketika Anda bersama pasangan. Misalkan keluar dan makan ke tempat Anda pertama kali berkencan atau lainnya.
6. Jangan memihak musuhnya
Anda harus tahu kapan pasangan membutuhkan dukungan penuh dan kapan dia meminta pendapat untuk mengkritiknya. Ketika dia membutuhkan dukungan, misalkan saat atasannya menyalahkan dia atas hal yang tak dilakukannya, maka jangan sampai Anda memihak atasannya. Beradalah di sana untuk mendukungnya sepenuhnya.
7. Tidak terlalu nyaman
Kepercayaan, keamanan, dan komitmen, adalah kunci untuk semua hubungan, terutama pernikahan. Namun ketika tiga hal ini tercapai bukan berarti Anda harus tenang dan berhenti berusaha.
Hubungan pernikahan adalah ekosistem yang rapuh, Anda tak bisa berhenti berusaha. Anda harus mencoba membuat hubungan ini terus menyenangkan jika ingin hubungan tetap langgeng.
8. Punya ritual spesial
Ini bukan hanya tentang kencan yang teratur, tapi pasangan bahagia memiliki kebiasaan tertentu yang sering mereka lakukan. Misalkan ketika duduk bersama menghitung tagihan, sebulan sekali. Atau menikmati teh bersama setiap sabtu sore, dan banyak lagi.
9. Mengetahui sinyal dari pasangan
Pasangan yang bahagia selalu bisa membaca setiap sinyal yang dikirimkan oleh pasangannya, misalkan ketika pasangan membutuhkan perhatian atau dukungan. Jadi perhatikan setiap detail yang ada pada pasangan, terutama sinyal yang dikirimkannya ketika dia membutuhkan bantuan Anda.
10. Lakukan hal-hal kecil yang berharga
Jangan hanya fokus pada hal-hal besar yang diinginkannya. Misalkan mengatakan bahwa Anda sudah berhenti merokok, membayar tagihan, dan mengajaknya liburan. Hal-hal tersebut tidak membuatnya otomatis bahagia. Alih-alih menyebutkan hal-hal itu, lakukan juga hal kecil seperti mengetahui kapan dia membutuhkan pelukan, membuatkan masakan kesukaannya sebagai kejutan, dan banyak hal lain.