Lima Cara Menjadi Menantu Idaman Ibu Mertua
Advertisement
FIQH AKTUAL | Sebelum menikah, ada banyak cerita dari teman yang sudah menikah tentang mertua, terutama ibu yang menyeramkan seperti ibu tiri.
Konon, ibu mertua adalah The Biggest Enemy bagi menantu perempuan. Hal itu dibuktikan dengan beberapa kejadian yang menimpa anggota keluarga.
Memang tak semua wanita beruntung mendapatkan ibu mertua yang cocok dan sesuai, namun hal itu bukan mustahil bagi kita untuk bisa berdamai dan merasa nyaman dengan ibu mertua. Salah satu yang harus kita lakukan adalah berusaha menjadi menantu yang baik.
Apalagi bagi seorang muslimah, hal itu sangat dianjurkan. Karena anak lelaki tetap menjadi anak ibunya setelah menikah, beda dengan perempuan yang kemudian harus menjadi bagian dari keluarga suami.
Ada hal-hal kecil yang dapat kita lakukan agar menjadi menantu yang baik, selain bersikap sopan dan santun. Hal ini pula yang bisa jadi membuat kita menjadi seorang menantu idaman. Nah, berikut lima cara agar menjadi menantu idaman ibu mertua:
1. Rajin Menelpon Ibu Mertua
Jika kita tidak tinggal serumah, maka akan memudahkan kita dalam usaha ini. Telponlah ibu mertua untuk menanyakan kabar, kesehatan, atau bertanya menu makanan apa yang dimasak. Hal ini terlihat sepele, namun dengan mengobrol di telepon, akan menumbuhkan ikatan anak-ibu karena lebih akrab. Kita pun tak perlu malu saat bicara di telepon karena tidak berhadapan langsung.
Tetap gunakan bahasa yang sopan, akrabkan diri. Ibu mertua mungkin akan merasa diperhatikan dan akan menunggu waktu lain untuk bicara dengan kita di telepon.
2. Cari tahu makanan kesukaan ibu mertua
Makan adalah satu hal yang dapat menyatukan keluarga. Banyak keluarga di dunia yang memanfaatkan waktu makan untuk memperoleh kebersamaan. Cari tahu apa makanan kesukaan ibu mertua. Bisa ditanyakan pada suami. Usahakan membuatnya jika memungkinkan, atau kita dapat membelinya untuk diberikan pada ibu mertua.
Kita juga bisa memberikan hadiah selain makanan untuk ibu mertua. Hadiah yang sesuai dengan kesukaan akan lebih berkesan. Contoh jika ibu mertua suka merajut, berikan hadiah alat dan bahan rajutan. Atau hadiah buku jika ibu mertua hobi membaca.
3. Panggil ibu mertua seperti ibu kita sendiri
Walau tak akan ada yang bisa menggantikan ibu kandung, kita harus memanggil ibu mertua seperti ibu kita sendiri. Anggap beliau ibu kita, jangan tunjukkan perbedaan yang kentara antara ibu mertua dengan ibu kandung. Tetaplah hormati keduanya.
4. Berikan uang belanja untuk ibu mertua
Sudah hal wajar jika seorang anak lelaki tetap memberi uang pada ibu mereka walau sudah menikah. Jangan marah atau iri. Daripada suami diam-diam memberikan uang tanpa sepengetahuan kita, lebih baik sebagai istri kita dukung usaha suami untuk berbagi pada ibunya. Toh karena ibunya pula ada lelaki yang kita cintai sebagai suami.
Pikirkanlah jasa-jasa ibu mertua dalam melahirkan, mendidik dan membesarkan orang yang akhirnya menjadi pasangan kita. Maka akan timbul keikhlasan dalam diri kita untuk terus berbagi dengan ibu mertua, sekali pun kita masih kekurangan.
Jika berat dirasa, kumpulkan uang kecil setiap hari, misal pecahan lima ribu rupiah atau dua ribu. Setelah beberapa bulan, bisa diserahkan kepada ibu mertua sebagai tanda bahwa keadaan kita bik-baik saja. Ingat! Jika kita mau berbagi, Tuhan akan melancarkan rezeki, agar kita tetap bisa berbagi.
5. Meminta maaf jika merasa bersalah
Meminta maaf memang bukan hal mudah apalagi jika kita merasa tidak bersalah. Namun tak ada salahnya kita sesekali meminta maaf pada ibu mertua barang kali dalam pergaulan dengan beliau kita kerap tak sengaja menyinggung perasaannya. Tak perlu gengsi untuk minta maaf, toh permintaan maaf kita tidak disiarkan di televisi.