Bertengkar dengan Pasangan, Jangan Ucapkan 7 Kalimat Terlarang Ini
Advertisement
FIQH AKTUAL | Sebuah hubungan suami istri yang telah dibangun dengan ikatan cinta di antara keduanya, merupakan penguat kelangsungan hidup mereka. Hanya saja, kisah cinta ini tidak akan berjalan dengan baik. Pasti akan ada luka liku kehidupan yang harus diterjang. Pasangan yang saling mencinta ini akan diuji kekuatan cintanya.
Sebagai pasangan, kita tentu ingin bersama dengan pendamping hidup kita hingga akhir hayat bukan? Maka, ketika kekuatan cinta diuji dengan suatu pertentangan, kita harus lebih berhati-hati. Jangan sampai, lidah yang tak bertulang ini mengeluarkan perkataan terlarang.
Ya, dalam infoyunik.com dijelaskan bahwa sedikitnya ada tujuh kalimat terlarang yang tidak boleh diucapkan ketika sedang bertengkar dengan pasangan. Apa sajakah itu?
1. Sumpah Serapah
Saat bertengkar, banyak sekali pasangan yang tidak mampu mengontrol emosinya. Bahkan ketika sedang emosi kata-kata makian dan kutukan sering terucap terhadap pasangan. Tentu saja hal tersebut akan melukai hati pasangan kita. Untuk itu, meskipun dengan alasan bertengkar jangan sampai mengeluarkan sumpah serapah kepada pasangan.
2. Julukan Kasar
Banyak pasangan yang sudah menikah memberikan julukan-julukan lucu kepada pasangannya. Seperti si cantik, bawel, cerewet ataupun julukan manja lainnya. Akan tetapi, julukan itu akan berubah seketika ketika pasangan tersebut sedang dilanda pertengkaran. Julukan tersebut dapat berupa kata kasar seperti dasar tolol ataupun cewek matre dan lain sebagainya. Ada baiknya menghindari julukan kasar ini ketika sedang berdebat dengan pasangan. Bukankah sebelumnya ia merupakan orang yang dicintai.
3. Menyamakan dengan Orang di Masa Lalu yang juga Pernah Mengisi Hatinya
Tanpa disadari, ketika pertengkaran terjadi ada pasangan yang secara tidak sengaja menyamakan pasangannya dengan prilaku mantan atau orang yang pernah disukai di masa lalunya. Misalnya ketika sedang berdebat, si pasangan mengeluh karena kurang perhatian, padahal orang yang pernah disukai di masa lalunya selalu menunjukkan hal yang bisa menenangkan hatinya. Nah, cobalah untuk tidak melakukan hal ini karena akan membuat pasangan kita menjadi tambah kesal.
4. Minta Cerai
Ketika sedang bertengkar biasanya hubungan tersebut akan berujung kepada putusnya tali percintaan. Namun ada baiknya pasangan itu tidak mengambil keputusan berpisah ketika hati penuh amarah. Karena ketika kata-kata tersebut sudah terucap tidak ada yang dapat mengembalikan kata-kata tersebut. Namun, apabila memang ingin berpisah, dan memang sudah tidak bisa ditolong lagi kekokohan pernikahan itu, alangkah lebih baiknya diucapkan setelah hati tenang dan pikiran yang rasional.
5. Mencibir Passion Dan Mimpinya
Ketika sedang bertengkar dengan pasangan, terkadang banyak yang kemudian salah fokus dengan pertengkaran itu sendiri. Mereka cenderung menambah masalah dengan mengungkit-ungkit hal lainnya seperti mencibir mimpi dan passion pasangan. Mengatakan bahwa lukisannya tidak mempunyai nilai seni, mimpinya untuk berbisnis dianggap sebagai hal bodoh dan lain sebagainya. Ada baiknya menghindari ucapan tersebut dan fokuslah kepada permasalahan yang menyebabkan pertengkaran dengan pasangan.
6. Berharap Tidak Pernah Bertemu Dengannya
Pertengkaran bisa berakhir dramatis, namun usahakanlah untuk tidak bersikap berlebihan. Apalagi sampai mengatakan tidak ingin bertemu dengan dia sampai kapan pun. Memang ketika pertengkaran terjadi adalah momen yang tidak menyenangkan dalam hubungan percintaan. Namun, ketika berharap tidak ingin bertemu dengannya akan membuat hati si pasangan semakin sedih, kesal dan memburuk hubungan Anda.
7. Berharap Dia Mati
Ucapan terlarang terakhir yang tidak boleh diucapkan saat bertengkar dengan pasangan adalah berharap dia mati. Tidak peduli betapa besarnya emosi, namun jangan pernah berharap dia mati karena akan menyakiti hati pasangan dan membuat dia balik membenci kita.
Tujuh perkataan itulah yang harus dijaga ketika kita sedang bertengkar dengan pasangan. Alangkah lebih baik, jika Anda mengontrol diri agar tidak terlalu emosi. Tenangkan dulu diri Anda, barulah selesaikan masalah Anda dengan pasangan. Dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih, mampu menghasilkan suatu solusi yang baik. [yy/islampos]