5 Kesalahan yang Harus Dihindari Istri

Advertisement
5 Kesalahan yang Harus Dihindari Istri

FIQH AKTUAL | Membincangkan wanita tidak ada habisnya, meskipun diulang pembahasan materi yang sama akan tetap menemukan sesuatu yang seakan belum pernah dibahas sebelumnya. Maka, pantas jika wanita disebut sebagai perhiasan terbaik dunia.

Salah satu peran wanita adalah sebagai istri. Sebagai perhiasan terbaik bagi suami, layak jika ISTRI merupakan singkatan dari Ingatkan Suami Tetap Rajin Ibadah.

Dengan demikian, wanita (istri) adalah seorang motivator yang paling hebat di dunia ini. Agar kemuliaan wanita tetap terjaga dengan baik, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari oleh wanita (istri).

Pertama, nusyus. Yaitu, sikap membangkang, tidak taat dan tidak patuh kepada suami. Di antara bentuk nusyus itu adalah mempersilakan seseorang yang tidak disenangi suami masuk ke dalam rumah, lalai melayani suami, menggunakan keuangan yang tidak wajar, bertutur kata yang buruk kepada suami, dan keluar rumah tanpa izin suami.

Kedua, tidak menjaga penampilan. Terkadang wanita (istri) berpenampilan yang bagus hanya ketika keluar rumah, tetapi ketika di depan suami ia tidak peduli dengan penampilannya. Islam sangat mendorong kaum Muslimah agar menjaga penampilannya. Rasulullah SAW bersabda kepada Umar, "Maukah kuberitahukan sebaik-baik simpanan seseorang? Dia adalah wanita salehah, yaitu jika suami memandangnya, dia menyenangkannya."

Ketiga, mengkufuri jasa suami. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga amat sedikit dari kalian (kaum wanita)." Lalu, seorang wanita bertanya, "Apa penyebabnya wahai Rasulullah". Nabi menjawab, "Karena kalian wanita amat banyak melaknat dan mengkufuri jasa suami." (HR Bukhari dan Muslim).

Keempat, mengingkari kebaikan suami. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang istri yang menyakiti suaminya di dunia, melainkan istrinya (di akhirat kelak) bidadari yang menjadi pasangan suaminya (berkata): 'Jangan engkau menyakitinya, kelak kamu dimurkai Allah, seorang suami bagimu hanyalah seorang tamu yang bisa segera berpisah dengan kamu menuju kami'." (HR Tirmidzi).

Kelima, mengungkit kebaikan diri. Setiap orang memiliki kebaikan, termasuk seorang wanita (istri) terhadap suaminya. Yang menjadi masalah, jika istri menyebut-nyebut kebaikan diri di hadapan suami untuk mengungkit-ungkit kebaikannya semata.

Ingatlah firman Allah SWT, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)." (QS al-Baqarah [2]: 264).

Semoga Allah membimbing kita, para wanita agar terhindar dari kesalahan seperti di atas dan dapat menjaga kehormatan diri. Amin.